Rabu, 29 Oktober 2014

WASPADAI ZAT PEWARNA RHODAMIN-B

Apa itu Rhodamin-B ?


                Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B sering digunakan sebagai pewarna makanan karena harganya lebih murah dibanding pewarna makanan yang lain, warna yang dihasilkan lebih menarik daripada  pewarna alami.  Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih sering ditemui. Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena rhodamin B termasuk  bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji toksisitas rhodamin B yang dilakukan terhadap tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik. Percobaan pada binatang menunjukan bahwa zat ini diserap lebih banyak pada saluran pencernaan. Kerusakan pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakannya mengandung Rhodamin – B dalam konsentrasi yang tinggi.
                                          
Penggunaan Rhodamin-B


                Rhodamin B digunakan sebagai reagen untuk antimony, bismuth, tantalum, thallium, dan tungsten. Rhodamin B merupakan zat pewarna tekstil, sering digunakan untuk pewarna kapas wol, kertas, sutera, jerami, kulit, bambu, dan dari bahan warna dasar yang mempunyai warna terang sehingga banyak digunakan untuk bahan kertas karbon, bolpoin, minyak/oli, cat dan tinta gambar.
                                                                          
Makanan yang mengandung Rhodamin-B

                Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal,  berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang  berpendar/berfluorosensi. Berikut adalah ciri-ciri makanan atau minuman yang mengandung Rhodamin-B :
1.   Warna kelihatan cerah (merah menyala), sehingga tampak menarik. Bila produk pangan dalam bentuk larutan/minuman warna merah berpendar.
2.   Warna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus).
3.   Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).
4.   Baunya tidak alami sesuai makanannya.
5.   Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk, es puter).
6.   Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
7.   Harganya Murah

                Biasanya produk pangan yang banyak dijumpai mengandung rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling, agar-agar, aromanis/kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman, cendol, kolang-kaling dan cincau. dan lain-lain.


                Banyaknya produsen pangan yang masih menggunakan rhodamin B pada produknya mungkin dapat disebabkan oleh pengetahuan yang kurang mengenai bahaya  penggunaan  bahan kimia  tersebut pada kesehatan dan  juga karena tingkat kesadaran  masyarakat yang masih rendah.

Nama lain Rhodamin-B

Berikut ini adalah nama-nama lain dari Rhodamin-B
·      Acid Bruliant Pink B
·      ADC Rhodamine B
·      Aizen Rhodamine BH
·      Aizen Rhodamine BHC
·      Akiriku Rhodamine B
·      Briliant Pink B
·      Calcozine Rhodamine BL
·      Calcozine Rhodamine BX
·      Calcozine Rhodamine BXP
·      Cerise Toner
·      [9-(orto-Karboksifenil)-6-(dietilamino)-3H-xantin-3-ylidene] dietil ammonium klorida
·      Cerise Toner X127
·      Certiqual Rhodamine
·      Cogilor Red 321.10
·      Cosmetic Briliant Pink Bluish D conc
·      Edicol Supra Rose B
·      Elcozine rhodamine B
·      Geranium Lake N
·      Hexacol Rhodamine B Extra
·      Rheonine B
·      Symulex Magenta
·      Takaoka Rhodmine B
·      Tetraetilrhodamine

Bahaya mengonsumsi Rhodamin-b

                Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama akan  mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun, bila mengonsumsi Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Selain itu, rhodamin B memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan.

                Bahaya jangka pendek diantaranya adalah mual, muntah, sakit perut, dan tekanan darah rendah. Sedangkan bahaya jangka panjangnya adalah kanker. Tanda-tanda dan gejala akut bila mengonsumsi Rhodamin B :
1.  Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
2.  Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.  Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, seperti mata kemerahan, dan timbunan mata atau udem pada kelopak mata.
4.  Jika tertelan, maka senyawa ini akan mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh.
5. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan urine yang berwarna merah maupun merah muda.
6. Jika terkena bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas.

                Perlu dikatakan bahwa bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B akan muncul jika zat warna ini dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi,  perlu diketahui pula bahwa  rhodamin B juga  dapat menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB.

Referensi

Hamdani, S. 2012. Rhodamin B. http://catatankimia.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
NN. 2009. Bahaya Zat Pewarna pada Makanan. http://informasisehat.wordpress.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
http://www.academia.edu/6849864/Zat_Pewarna_Berbahaya_Rhodamin_B






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.