Sabtu, 24 Oktober 2015

PT. DRYDOKS PHK MASSAL BURUH

Uun Ardiyaningrum - 1A114962
2KA24 - Universitas Gunadarma


Mata Kuliah  : Teori Organisasi Umum

Materi         : Kasus Komunikasi dalam Organisasi


Studi Kasus

Drydocks PHK Massal Buruh
Penulis: FX. Laksana Agung S | Editor: Erlangga Djumena


Selasa, 8 Februari 2011 | 10:46 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Drydocks World Pertama yang beroperasi di Tanjung Uncang, Batam, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja massal terhadap 534 buruhnya. Keputusan ini efektif berlaku per Selasa (8/2/2011).
Buruh yang tak-tahu menahu terkejut atas keputusan itu. Mereka pagi tadi bermaksud masuk kerja seperti biasa mengenakan seragam kerja. Namun mereka yang namanya tercantum dalam daftar buruh ter-PHK, pengumumannya ditempel di papan pengumuman, dilarang masuk ke lokasi kerja. "Pengumuman PHK baru kami tahu hari ini. Tak ada pembicaraan sebelumnya," kata Anto (27), salah seorang buruh.
HR Manager Drydocks World Pertama Ricky Syahrul, menyatakan, PHK dilakukan atas alasan efisiensi. Pesanan dari konsumen dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya makin sedikit.
Dari 534 buruh yang di-PHK, 530 berstatus buruh permanen dengan masa kerja rata-rata tiga tahun dan 4 orang outsourcing. Drydocks World Pertama adalah anak perusahaan Drydocks World, bergerak di bidang galangan kapal.

Solusi Kasus

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Drydock World Pertama tanpa diketahui oleh para karyawan dan dinilai sepihak, sangat merugikan para karyawan. Tanpa adanya diskusi sebelumnya mengenai hal ini, para karyawan yang tidak tahu-menahu akan keputusan manajemen ini, jelas sangat keberatan untuk menerima hal ini.

Tanpa adanya komunikasi antara pihak manajemen dengan serikat pekerja yang mewakili para pekerja tersebut, keputusan PHK massal ini menjadi tidak etis karena walaupun diberikan kompensasi atau pesangon, namun keberlanjutan hidup para pekerja tidak bisa dijamin lagi apabila kompensasi dari keputusan PHK tersebut telah habis dan para pekerja tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja di perusahaan galangan kapal ini.

Padahal, jika komunikasi antara pihak manajemen dan serikat pekerja dapat dilakukan sebelum final decision ini diumumkan pada pekerja secara tiba-tiba, mungkin saja para pekerja yang telah ter-PHK tersebut lebih dapat menerima keputusan tersebut meskipun dengan berat hati dalam penerimaan keputusan tersebut.

Berdasarkan teori mengenai komunikasi organisasi, bahwa komunikasi memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya adalah fungsi informatif, dimana seharusnya sebelum keputusan tersebut diumumkan kepada pekerja, wacana mengenai hal tersebut dapat diinformasikan kepada para pekerja sebagai asset perusahaan dan roda operasional perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan. Selanjutnya, komunikasi dapat dijadikan alat dalam penyelesaian konflik apabila terdapat ketidak setujuan atas keputusan tersebut.

Hakekat komunikasi organisasi antara bawahan dengan atasannya adalah membangun saluran komunikasi dua arah yang dapat menjadi alat penyampaian gagasan dalam pencapaian individu maupun organisasi. Sehingga, seharusnya pihak manajemen dapat membangun saluran komunikasi yang cukup baik antara pihak manajemen dengan serikat pekerja agar segala keputusan yang nantinya akan diambil oleh perusahaan dapat menemukan penyelesaian yang sama-sama baik untuk perusahaan dan juga untuk pihak pekerja.


Daftar pustaka :

http://batamtimes.com/batam/2744-karyawan-pt-drydock-di-phk-massal.html 

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh

http://humasbatam.com/kliping-pers/februari-2011/kliping-pers-rabu-9-februari-2011/?wpmp_switcher=mobile

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/202235/126/101/Drydocks_Bantah_PHK_600_Karyawan

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.