Uun Ardiyaningrum - 1A114962
2KA24 - Universitas Gunadarma
Mata Kuliah : Teori
Organisasi Umum
Materi : Kasus Komunikasi dalam Organisasi
Studi Kasus
Drydocks PHK Massal Buruh
Selasa, 8 Februari 2011 | 10:46 WIB
BATAM, KOMPAS.com - Drydocks World Pertama yang beroperasi di
Tanjung Uncang, Batam, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja massal terhadap 534
buruhnya. Keputusan ini efektif berlaku per Selasa (8/2/2011).
Buruh yang tak-tahu menahu terkejut atas keputusan itu. Mereka
pagi tadi bermaksud masuk kerja seperti biasa mengenakan seragam kerja. Namun
mereka yang namanya tercantum dalam daftar buruh ter-PHK, pengumumannya
ditempel di papan pengumuman, dilarang masuk ke lokasi kerja. "Pengumuman
PHK baru kami tahu hari ini. Tak ada pembicaraan sebelumnya," kata Anto
(27), salah seorang buruh.
HR Manager Drydocks World Pertama Ricky Syahrul, menyatakan, PHK
dilakukan atas alasan efisiensi. Pesanan dari konsumen dalam beberapa bulan
terakhir jumlahnya makin sedikit.
Dari 534 buruh yang di-PHK, 530 berstatus buruh permanen dengan
masa kerja rata-rata tiga tahun dan 4 orang outsourcing. Drydocks World Pertama
adalah anak perusahaan Drydocks World, bergerak di bidang galangan kapal.
Solusi Kasus
Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Drydock World
Pertama tanpa diketahui oleh para karyawan dan dinilai sepihak, sangat
merugikan para karyawan. Tanpa adanya diskusi sebelumnya mengenai hal ini, para
karyawan yang tidak tahu-menahu akan keputusan manajemen ini, jelas sangat
keberatan untuk menerima hal ini.
Tanpa adanya komunikasi antara pihak manajemen dengan serikat
pekerja yang mewakili para pekerja tersebut, keputusan PHK massal ini menjadi
tidak etis karena walaupun diberikan kompensasi atau pesangon, namun
keberlanjutan hidup para pekerja tidak bisa dijamin lagi apabila kompensasi
dari keputusan PHK tersebut telah habis dan para pekerja tidak memiliki
kemampuan lain selain menjadi pekerja di perusahaan galangan kapal ini.
Padahal, jika komunikasi antara pihak manajemen dan serikat
pekerja dapat dilakukan sebelum final decision ini diumumkan pada pekerja
secara tiba-tiba, mungkin saja para pekerja yang telah ter-PHK tersebut lebih
dapat menerima keputusan tersebut meskipun dengan berat hati dalam penerimaan
keputusan tersebut.
Berdasarkan teori mengenai komunikasi organisasi, bahwa komunikasi
memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya adalah fungsi informatif, dimana
seharusnya sebelum keputusan tersebut diumumkan kepada pekerja, wacana mengenai
hal tersebut dapat diinformasikan kepada para pekerja sebagai asset perusahaan
dan roda operasional perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam
perkembangan perusahaan. Selanjutnya, komunikasi dapat dijadikan alat dalam
penyelesaian konflik apabila terdapat ketidak setujuan atas keputusan tersebut.
Hakekat komunikasi organisasi antara bawahan dengan atasannya
adalah membangun saluran komunikasi dua arah yang dapat menjadi alat
penyampaian gagasan dalam pencapaian individu maupun organisasi. Sehingga,
seharusnya pihak manajemen dapat membangun saluran komunikasi yang cukup baik
antara pihak manajemen dengan serikat pekerja agar segala keputusan yang
nantinya akan diambil oleh perusahaan dapat menemukan penyelesaian yang
sama-sama baik untuk perusahaan dan juga untuk pihak pekerja.
Daftar pustaka :
http://batamtimes.com/batam/2744-karyawan-pt-drydock-di-phk-massal.html
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh
http://humasbatam.com/kliping-pers/februari-2011/kliping-pers-rabu-9-februari-2011/?wpmp_switcher=mobile
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/202235/126/101/Drydocks_Bantah_PHK_600_Karyawan
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.