Sabtu, 24 Oktober 2015

PT. DRYDOKS PHK MASSAL BURUH

Uun Ardiyaningrum - 1A114962
2KA24 - Universitas Gunadarma


Mata Kuliah  : Teori Organisasi Umum

Materi         : Kasus Komunikasi dalam Organisasi


Studi Kasus

Drydocks PHK Massal Buruh
Penulis: FX. Laksana Agung S | Editor: Erlangga Djumena


Selasa, 8 Februari 2011 | 10:46 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Drydocks World Pertama yang beroperasi di Tanjung Uncang, Batam, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja massal terhadap 534 buruhnya. Keputusan ini efektif berlaku per Selasa (8/2/2011).
Buruh yang tak-tahu menahu terkejut atas keputusan itu. Mereka pagi tadi bermaksud masuk kerja seperti biasa mengenakan seragam kerja. Namun mereka yang namanya tercantum dalam daftar buruh ter-PHK, pengumumannya ditempel di papan pengumuman, dilarang masuk ke lokasi kerja. "Pengumuman PHK baru kami tahu hari ini. Tak ada pembicaraan sebelumnya," kata Anto (27), salah seorang buruh.
HR Manager Drydocks World Pertama Ricky Syahrul, menyatakan, PHK dilakukan atas alasan efisiensi. Pesanan dari konsumen dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya makin sedikit.
Dari 534 buruh yang di-PHK, 530 berstatus buruh permanen dengan masa kerja rata-rata tiga tahun dan 4 orang outsourcing. Drydocks World Pertama adalah anak perusahaan Drydocks World, bergerak di bidang galangan kapal.

Solusi Kasus

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Drydock World Pertama tanpa diketahui oleh para karyawan dan dinilai sepihak, sangat merugikan para karyawan. Tanpa adanya diskusi sebelumnya mengenai hal ini, para karyawan yang tidak tahu-menahu akan keputusan manajemen ini, jelas sangat keberatan untuk menerima hal ini.

Tanpa adanya komunikasi antara pihak manajemen dengan serikat pekerja yang mewakili para pekerja tersebut, keputusan PHK massal ini menjadi tidak etis karena walaupun diberikan kompensasi atau pesangon, namun keberlanjutan hidup para pekerja tidak bisa dijamin lagi apabila kompensasi dari keputusan PHK tersebut telah habis dan para pekerja tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja di perusahaan galangan kapal ini.

Padahal, jika komunikasi antara pihak manajemen dan serikat pekerja dapat dilakukan sebelum final decision ini diumumkan pada pekerja secara tiba-tiba, mungkin saja para pekerja yang telah ter-PHK tersebut lebih dapat menerima keputusan tersebut meskipun dengan berat hati dalam penerimaan keputusan tersebut.

Berdasarkan teori mengenai komunikasi organisasi, bahwa komunikasi memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya adalah fungsi informatif, dimana seharusnya sebelum keputusan tersebut diumumkan kepada pekerja, wacana mengenai hal tersebut dapat diinformasikan kepada para pekerja sebagai asset perusahaan dan roda operasional perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan. Selanjutnya, komunikasi dapat dijadikan alat dalam penyelesaian konflik apabila terdapat ketidak setujuan atas keputusan tersebut.

Hakekat komunikasi organisasi antara bawahan dengan atasannya adalah membangun saluran komunikasi dua arah yang dapat menjadi alat penyampaian gagasan dalam pencapaian individu maupun organisasi. Sehingga, seharusnya pihak manajemen dapat membangun saluran komunikasi yang cukup baik antara pihak manajemen dengan serikat pekerja agar segala keputusan yang nantinya akan diambil oleh perusahaan dapat menemukan penyelesaian yang sama-sama baik untuk perusahaan dan juga untuk pihak pekerja.


Daftar pustaka :

http://batamtimes.com/batam/2744-karyawan-pt-drydock-di-phk-massal.html 

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh

http://humasbatam.com/kliping-pers/februari-2011/kliping-pers-rabu-9-februari-2011/?wpmp_switcher=mobile

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/202235/126/101/Drydocks_Bantah_PHK_600_Karyawan

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas 

Teori Organisasi Umum Seputar Kelompok

Mata kuliah : Teori organisasi umum  

Materi : KELOMPOK

1. Pengertian dan karakteristik kelompok
2. Tahapan pembentukan kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial


Nama kelompok

  1. Uun Ardiyaningrum
  2. Novaldi Prasetyo
  3. Muhammad ilham


Pembahasan :

1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok

Pengertian Kelompok

Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi  (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948)

Menurut beberapa ahli :

1. Menurut Homans
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
2. Menurut Merton
Kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
3. Menurut Achmad S. Ruky
Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.

Mengapa Orang bergabung dalam Kelompok?

Ternyata kelompok ada manfaatnya, yaitu:

1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2. Memudahkan pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

Karakteristik Kelompok

1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik  secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

2. Tahap-tahap Pembentukan Kelompok

Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Perkembangan sebuah kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.

1. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).

2. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.

3. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.

4. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.

5. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ‘ritual’ perpisahan, baik secara individu maupun secara kelompok.

6. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.

Penggolongan kelompok sangat bergantung pada tujuan penggolongan itu sendiri, antara lain sebagai berikut :

Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.

Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan

Kelebihan dan Kelemahan dalam Kelompok

1. Kelebihan Kelompok

  • Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
  • Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi
  • Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.

2. Kekurangan Kelompok

  • Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.

3. Kekuatan Teamwork

Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.

Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok. 

Beberapa isu di dalam tim :

Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.

Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan lain-lain

Keuntungan pengambilan keputusan dalam tim :

Keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya.

Keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja

Berikut poin-poin teamwork yang baik:

1. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.

2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.

3. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.

4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.

5. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.

7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.

8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.

9. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?

10. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.

11. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.

12. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.

13. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.


Manfaat dan Fungsi Teamwork

Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat merubah sikap, perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Selain itu, bekerja dalam tim dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan , merundingkan dan bernegoisasi.

Manfaat Bekerja Dalam Tim

1. Bagi Organisasi Tim
Meningkatkan produktivitas kerja.
Meningkatkan kualitas kerja.
Meningkatkan mentalitas kerja.
Meningkatkan kemajuan organisasi.

2. Bagi Anggota Tim
Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.
Sebagai media aktualisasi diri.
Stres atau beban kerja berkurang.

Tujuan Bekerja Dalam Tim

Kesatuan Tujuan
Setiap anggota tim memiliki kesamaan visi,misi dan program kerja.

Efisiensi
Setiap anggota tim menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara cepat,cermat dan tepat tanpa pemborosan dan kecerobohan.

Efektif
Setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas, memiliki keterampilan yang memadai, memiliki komitmen, saling percaya, memiliki komunikasi yang baik, memiliki kemampuan bernegoisasi, dan memiliki kemampuan yang tepat.

Tips bagaimana membuat tim yang solid :

Pertama, tentukan visi bersama yang mau dicapai.
Langkah pertama ini adalah langkah yang terpenting. Tanpa adanya penentuan sasaran atau visi, ini akan membuat apa yang dikerjakan menjadi tidak terarah bahakan akan menjadi salah sasaran. Untuk itu, cobalah luangkan waktu terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang sebenarnya menjadi visi yang mau dicapai.

Kedua, selalu ingatkan akan visi bersama yang mau dicapai.
Visi tidak hanya bisa dicapai dengan satu kali set lalu selesai. Survei membuktikan, kalau visi secara terus – menerus diingatkan dalam waktu yang berkala, pasti visi itu akan lebih mudah dicapai. Mengapa? Karena saat sudah mulai bergeser tindakan yang mau diraih saat mengejar pencapaian visi tersebut, dengan visi yang diingatkan kembali secara berkala akan membuat kita mengarahkan kembali ke visi yang sudah ditentukan di awal.

Ketiga, dukung untuk terjadinya kerjasama untuk pencapaian visi.
Sebagai superior / leader, teruslah memberikan dukungan terhadap tim untuk saling bekerja sama mencapai visi. Ingatkan bahwa benefit yang akan dinikmati juga akan dinikmati bersama kelak. Jika kita sendiri adalah pemain timnya, maka dukunglah apa yang sudah ditentukan oleh leader kita, dukung juga rekan yang lainnya untuk bisa saling membantu dalam proses pencapaian visi tersebut.

4. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu berada.

Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :

1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.



Daftar Pustaka

Robbins, Stephen P (2008), Organizational Behavior, Concept, and Application, 12th Edition, Prentice Hall, USA.

(Inggris) Theodore M. Mills, 1967. The Sociology of Small Groups. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Page.

(Inggris) Fred R. Kerlinger, 1964. Foundations of behavioral research. New York: Holt Rinehart and Winston.page.

Kamanto Sunarto. 1992. Sosiologi Kelompok. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia.

George C. Homans, The Human Group (New York: Harcourt, Brace and Company, 1950), hlm. 23

Alvin A Goldberg,.1985. Komunikasi kelompok. Jakarta: UI-Press.Hlm. 19

P. Robbins, Stephen. 1983. Organization Theory: Structure, Design, and Application. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Soerjono. Soekanto, 1986. Pengetahuan Sosiologi Kelompok. Bandung: Penerbit Remadja Karya CV.

Teori Organisasi Umum Seputar Komunikasi


Mata kuliah : Teori Organisasi Umum

Materi : KOMUNIKASI
1. Pengertian dan  arti penting komunikasi
2. Jenis dan Proses Komunikasi
3. Komunikasi Efektif
4. Komunikasi Implikasi manajerial

Nama kelompok : Uun Ardiyaningrum
                  Novaldy Prasetyo
                  Muhammad ilham

1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi

Komunikasi adalah "suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. 

Komunikasi itu penting, melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung, karena melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya. Seseorang punya cara komunikasi masing-masing, begitu juga dengan cara penyampaiannya harus dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan benar.

2. Jenis & proses komunikasi

Jenis Komunikasi

1. Komunikasi lisan dan tertulis
Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), disampaikan secara lisan. Beberapa studi membuktikan dengan cara ini akan lebih banyak manfaat serta efisien dalam menyampaikan suatu informasi.

2. Komunikasi verbal dan non verbal
Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide yang timbul akan dikomunikasikan.Dalam komunikasi non verbal akan tergambar dengan jelas apa yang sedang di rasakan seseorang lewat isyarat tubuh (gesture)

3. Komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi

Proses komunikasi

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.


  • Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa atau melalui simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  • Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
  • Media (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan
  • Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim

3. Komunikasi Efektif

A. Pengertian


  • Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
  • Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. 


B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif

> Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.

> Bentuk komunikasi efektif :

  1. Komunikasi verbal efektif :
       - Berlangsung secara timbal balik.
       - Makna pesan ringkas dan jelas.
       - Bahasa mudah dipahami.
       - Cara penyampaian mudah diterima.
       - Disampaikan secara tulus.
       - Mempunyai tujuan yang jelas.
       - Memperlihatkan norma yang berlaku.
       - Disertai dengan humor.

   2. Komunikasi non verbal :
        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
       - Penampilan visik.
       - Sikap tubuh dan cara berjalan.
       - Ekspresi wajah.
       - Sentuhan

C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :

     - Berhadapan.
     - Mempertahankan kontak mata.
     - Membungkuk ke arah lawan bicara
     - Mempertahankan sikap terbuka.
     - Tetap relax


4. Implikasi Manajerial

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.

Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :

1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Proses dalam implikasi manajerial

Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.

Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.

Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.

Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.

Proses decoding
Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.

Proses tindakan
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.

Daftar pustaka

Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran

West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.