DAMPAK NEGATIF
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
sebenarnya membawa beberapa keuntungan, di antaranya adalah ketersediaan tenaga
kerja yang melimpah. Namun, jika pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak
dibarengi oleh kebijakan pemerintah yang baik dalam menghadapi masalah ini,
maka pertumbuhan penduduk yang tinngi hanya akan membawa dampak yang buruk bagi
suatu Negara. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk
yang tinggi adalah: dari segi
- Sosial
ekonomi
Jumlah
penduduk yang tinggi yang tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang cukup
hanya akan menimbulkan masalah kriminalitas. Orang yang tidak mempunyai
pekerjaan bisa saja beralih menjadi criminal. Sebagai contoh, di kota-kota
besar, banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan yang mencukupi
kebutuhannya. Mereka pun mencari nafkah dengan menjadi seorang kriminal seperti
pencopet, perampok, dsb. Bukan hanya itu, dari segi sosial ekonomi, jumlah
pertumbuhan penduduk yang tinggi yang tidak dibarengi dengan pendistribusian
fasilitas yang merata akan mendorong terjadinya urbanisasi yang pada akhirnya
akan memunculkan kelas sosial baru di masyarakat Ibukota. Adanya perumahan
kumuh adalah contih konkrit dari masalah ini.
- Pendidikan
dan kesehatan
Pemerintah
menginginkan penduduknya memenuhi standar kehidupan internasional. Keinginan
mereka itu diterjemahkan dengan membuat kebijakan-kebijakan yang dapat
memajukan masyarakatnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Namun, jika
jumlah penduduk pada suatu Negara melebihi batas normal. Maka kebijakan ini
tidak dapat dilaksanakan.
Sebagian besar penduduk tidak akan mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai. Rendahnya kualitas pendidikan adalah salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara rendah akan sumber daya manusianya.
Sebagian besar penduduk tidak akan mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai. Rendahnya kualitas pendidikan adalah salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara rendah akan sumber daya manusianya.
- Lingkungan
Hidup
Jumlah
penduduk harus berbanding lurus dengan luas pemukiman. Masalah terjadi ketika
lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk menampung banyaknya penduduk.
Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun mengubah lahan pertanian atau hutan
menjadi areal pemukiman baru. Masalah tidak sampai di situ saja. Membuka lahan
pertanian atau hutan menjadi lahan pertanian justrus menimbulkan masalah
lingkungan.
Lahan pertanian atau hutan yang di sulap menjadi areal pemukiman mengakibatkan hilangnya daerah resapan air. Sebab, lahan yang semula jadi resapan air kini di poles dengan semen dan beton. Sehingga air tidak dapat meresap. Banjir pun tidak terhindarkan.
Selain itu, ketika membuka hutan menjadi areal pemukiman, penduduk biasanya membakar hutan tersebut. sebagai akibatnya timbullah polusi udara yang disebabkan oleh hutan yang terbakar. Hal ini tidak hanya menjadi masalah domestic bagi satu Negara. Tetapi juga menjadi masalah bagi Negara lain. Sebab, akibat dari tindakan ini juga dirasakan oleh Negara lain.
Lahan pertanian atau hutan yang di sulap menjadi areal pemukiman mengakibatkan hilangnya daerah resapan air. Sebab, lahan yang semula jadi resapan air kini di poles dengan semen dan beton. Sehingga air tidak dapat meresap. Banjir pun tidak terhindarkan.
Selain itu, ketika membuka hutan menjadi areal pemukiman, penduduk biasanya membakar hutan tersebut. sebagai akibatnya timbullah polusi udara yang disebabkan oleh hutan yang terbakar. Hal ini tidak hanya menjadi masalah domestic bagi satu Negara. Tetapi juga menjadi masalah bagi Negara lain. Sebab, akibat dari tindakan ini juga dirasakan oleh Negara lain.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:
- Lahan
tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
- semakin
banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik,
perusahaan, industri, peternakan, dll
- Angka
pengangguran meningkat
- Angka
kesehatan masyarakat menurun
- Angka
kemiskinan meningkat
- Pembangunan
daerah semakin dituntut banyak
- Ketersediaan
pangan sulit
- Pemerintah
harus membuat kebijakan yang rumit
- Angka
kecukupan gizi memburuk
- Muncul
wanah penyakit baru
DAMPAK POSITIF
Dampak positif dari banyaknya
jumlah penduduk adalah mudah memperoleh tenaga kerja yang murah.
juga pertumbuhan penduduk yang
tinggi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena itu, meskipun
program keluarga berencana (KB) digalakkan Indonesia, di sisi lain diperlukan
angka pertumbuhan penduduk yang tinggi untuk meningkatkan angka pertumbuhan
ekonomi.
Pendapat yang didasarkan atas
kajian penelitian itu dilontarkan oleh dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT)
Baptis Jakarta, Wilson Rajagukguk dalam disertasi doktornya di Universitas
Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (14/1) pagi. Penelitian itu berangkat
dari keinginan membuktikan dan mencari kebenaran mengenai adakah hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.
Karena itu, Wilson Rajagukguk
dalam disertasinya berjudul Pertumbuhan Penduduk sebagai Faktor Endogen dalam
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mengangkat masalah tersebut dalam ujian untuk
meraih gelar doktor ilmu ekonomi di UI dengan penguji Sri Moertiningsih Adioetomo,
Nachrowi Djalal, Prijono Tjiptoherijanto (promotor), berikut N Haidy Pasay, dan
Mangara Tambunan dengan hasil sangat memuaskan.
Berdasarkan simulasi dan analisis
yang dilakukan dalam penelitiannya, ternyata terlihat kalau angka pertumbuhan
ekonomi proporsional terhadap angka pertumbuhan penduduk. Ini berarti,
pertumbuhan penduduk di Indonesia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Penelitian Wilson ini diperkuat dengan argumen yang dikemukakan oleh
Jones (1995), yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada masa lalu disebabkan
oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Seperti diketahui, ada tiga
aliran pemikiran dalam beberapa periode waktu yang membahas mengenai hubungan
antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Aliran pertama adalah
aliran tradisional pesimistis (1950-1970-an) yang beranggapan kalau pertumbuhan
penduduk yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi (Malthusian dan
Neo-Malthusian).
Masa Lalu
Aliran kedua adalah aliran
revisionis yang meragukan pernyataan aliran sebelumnya karena tidak disertai
dengan cukup bukti empiris. Sedangkan, aliran ketiga adalah aliran yang
beranggapan kalau pertumbuhan penduduk memang sangat berarti bagi perkembangan
ekonomi (population does matter, Birdsall dan Sindings, 2001).
Selain itu, disertasi timbul
akibat banyaknya pendapat berbeda dari berbagai pemikir hebat mengenai
pertumbuhan ekonomi pada masa lalu apakah karena meningkatnya pertumbuhan
penduduk. Dengan menggunakan indikator angka pertumbuhan konsumsi, angka
pertumbuhan kapital dan angka pertumbuhan output untuk mengevaluasi pertumbuhan
ekonomi dan menggunakan indikator angka pertumbuhan penduduk untuk mengevaluasi
pertumbuhan penduduk, maka penelitian ini lebih dapat akurat.
Sementara itu, Young (1995)
mengemukakan, kalau pertumbuhan yang terjadi di Indonesia bersama Jepang, Hong
Kong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Malaysia merupakan dampak
transisi demografi. Negara-negara tersebut bertumbuh karena mereka mengambil
langkah besar dalam akumulasi modal fisik dan modal manusia.
Karena itu, Wilson ingin
membuktikan kalau pendapat yang mengemuka selama ini kalau pertumbuhan penduduk
berbanding negatif dengan pertumbuhan ekonomi adalah salah. Karena masih ada
indikasi yang lain, yaitu berhubungan dengan anak usia sekolah yang selanjutnya
bekerja.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.