Jumat, 08 April 2016

SIX SIGMA DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

APA ITU SIX SIGMA ?
Six Sigma yaitu suatu cara untuk mengukur kemungkinan perusahaan dapat membuat atau menghasilkan berbagai produk dengan jumlah cacat nol ( zero defects ).
Seperti proses bagaimana kita tidak akan membuat barang cacat tiap produk atau jasa yang diterima pelanggan, semakin sedikit cacat yang dibuat maka sigma levelnya akan semakin tinggi pula.
Dalam memecahkan suatu masalah, Six Sigma menyediakan beberapa metode metode yang kita singkat sebagai DMAIC. Diantaranya adalah :
  • Define yaitu memvalidasi masalah
  • Measure yaitu megukur masalah tersebut
  • Analyze yaitu mencari sumber atau akar dari masalah
  • Improve yaitu menentukan, memprioritaskan dan mengimplementasikan solusi dari tiap masalah yang sudah di validasi
  • Control yaitu menjaga agar solusi yang diterapkan berjalan agar masalah tidak muncul kembali

Penggunaan Six Sigma sebagai Sistem Manajemen akan membantu organisasi dalam memahami dan mendapatkan solusi yang berdasarkan akar permasalahan.
Namun, pada kenyataannya menerapkannya belum bisa menjamin sebuah  organisasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang tinggi.
Untuk itu, six sigma bisa dipakai juga sebagai praktek sistem manajemen yang fokusnya pada empat area:
§  Memahami siapa pelanggan dan kebutuhan pelanggannya
§  Menyeleraskan strategi dan proses-proses inti dalam memenuhi kebutuhan tersebut
§  Menggunakan analisa data untuk memahami masalah
§  Infrastruktur yang kuat, untuk menjamin jalannya aktivitas berjalan dengan lancar

APA ITU TQM ?
Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem  manajemen kualitas yang fokusnya kepada Pelanggan dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang secara terus-menerus atau berkesinambungan. Total Quality Management atau TQM ini menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif ke dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melibatkan Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota  organisasi atau karyawan perusahaan harus aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas yang terbaik dalam produk dan layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SIX SIGMA
KELEBIHAN SIX SIGMA
1.        Six Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa aja mulai dari rencana  strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dilakukan secara maksimal
2.        Six Sigma sangat berpotensi dalam bidang jasa atau non manufaktur, misalnya seperti bidang manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, teknologi informasi dan sebagainya.
3.        Dengan Six Sigma dapat lebih memahami sistem dan dapat memonitor dimana letak kesalahannya.
4.        Six Sigma sifatnya tidak statis. Bila kebutuhan pelanggan berubah, kinerja sigma juga akan berubah.
Selain itu, Six Sigma juga memiliki keuntungan dalam :
·    Pengurangan biaya
·       Perbaikan produktivitas
·       Pertumbuhan pangsa pasar
·       Pengurangan cacat
·       Pengembangan produk / jasa


KEKURANGAN SIX SIGMA
Biaya pelatihan
Untuk memberi pelatihan kepada sejumlah orang atau beberapa orang membutuhkan biaya yang besar dan hanya perusahaan besar saja yang mampu membiayai program Six Sigma ini.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TQM (Total Quality Management)
Kelebihan TQM
a.         TQM tidak mempercayakan semata-mata pada perintah atasan yang memerintah. Oleh  karena  itu,  TQM  adalah  penting  untuk  menetapkan  kerjasama  di dalam  organisasi.
b.        Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
c.         Penerapan TQM merupakan konsep yang mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah untuk membangun bersama mutu pendidikan untuk lebih maju dan berkembang.
Kelemahan TQM
a.    Kualitas sering hanya dijadikan motivasi agar lebih maju, tetapi kenyataannya strategi usaha dan kinerja kurang.
b.    Pada banyak organisasi, apabila pemimpin meninggalkan perusahaannya, kualitas kemudian diabaikan.
c.    Banyak perusahaan yang membuat kualitas  tidak jelas dengan menetapkan tujuan tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
d.  Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tidak jelas dengan menetapkan dalam tujuan yang berdampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.

e.    TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen di banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai kebijakannya sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.