Rabu, 13 Agustus 2014

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INGIN TAHU




Salah satu keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lain adalah diberikannya otak yang memiliki kemampuan untuk berpikir atau bernalar. Pada hewan walaupun diberikan otak namun tidak mempunyai kemampuan untuk berpikir. Itu yang menyebabkan kehidupan hewan yang selalu statis. Dengan akal pikiran itu, manusia mampu menghadapi berbagai hal yang dihadapinya. Dengan akal pikiran, manusia mampu mengembangkan pengetahuan, ilmu, dan teknologi serta seni yang apat berkembang sesuai perkembangan zaman.

Dalam diri manusia terdapat dorongan rasa atau yang sering kita sebut dengan feel drive yang mengajak yang mengajak akal pikiran manusia untuk mencari tahu. Itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai makhluk yang selalu ingin tahu atau human curiousity. Berbekal rasa ingin tahu, manusia berusaha mencari kebenaran ilmu untuk menjawab teka teki kehidupan yang sedang dihadapinya.
Kemampuan bernalar manusia yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan disebabkan oleh dua hal utama, yaitu kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasa. Dengan kemampuan berpikir, maka manusia bernalar sesuai logikanya untuk menjelaskan tentang suatu fenomena alam dan sosial. Dengan kemampuan berbahasa, manusia mampu berkomunikasi dengan orang lain tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan. 

Manusia berpikir memiliki ciri-ciri penalaran. Yang pertama, logis yakni masuk akal. Proses berpikir logis merupakan aktivitas berpikir yang dapat dicerna oleh akal pikiran dan logika manusia. Ciri kedua dari penalaran manusia adalah analitis. Kemampuan analitis manusia merupakan kemampuan untuk memilah dan memilih informasi dan data berdasarkan prosedur tertentu. Ciri ketiga adalah sistematis. Sistematis dipahami sebagai sistematika atau urutan ilmu yang tersusun berdasarkan urutan tertentu. Contohnya, dari A ke Z, dari mudah ke sukar, dari kecil hingga besar, dari sederhana ke kompleks, dari pendahuluan hingga penutupan, dsb. Ciri lain adalah metodologis, yakni diperoleh melalui suatu metode ilmu atau yang kita sebut sebagai metode ilmiah.

Selain itu, kekuatan bernalar manusia ini merupakan aspek rasio (akal) manusia yang membantu manusia untuk mengembangkan kehidupan. Disamping itu, unsur fakta pengalaman (empiris) hidup manusia juga dapat dijadikan sbagai sumber ilmu. Dengan demikian proses berpikir manusia memiliki dua unsur yaitu penalaran (rasionalisme) dan pengalaman (empirisme).
Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, berkomentarlah dengan sebaik-baiknya.