Kamis, 11 Juni 2015

Budaya Merokok di Kalangan Pelajar

Telah terjadi perubahan pada gaya hidup pelajar kita. Hal ini dapat kita lihat dari pola hidup mereka yang terkesan semrawut. Tidak ada lagi tatanan yang jelas dalam setiap komunikasi dan interaksi personal di masyarakat. Bahkan, beberapa kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan, ternyata telah menjadi kebiasaan hidup. Kita dapat melihat hal itu pada kebiasaan merokok di kalangan pelajar kita.
Para pelajar kita telah kehilangan konsep hidup sehat. Mereka tidak lagi menerapkan gaya hidup sehat. Mereka telah terjebak pada idiom bombastis atas perilaku hidup yang tidak tertata dan berbasis pada kesehatan diri. Mereka banyak melakukan kegiatan yang justru mengancam kesehatan badan mereka.
Kebiasaan merokok di kalangan pelajar kita memang sudah tidak dapat ditutupi lagi. Hampir semua pelajar sudah terjangkiti kebiasaan merokok ini. Bahkan, anak-anak di tingkat sekolah dasar saja sudah banyak yang merokok. Tentunya, hal tersebut tidak dilakukan di lingkungan sekolah, melainkan di lingkungan masyarakat.
Sementara kita mengetahui dan menyadari bahwa di setiap sekolahtelah diberlakukan aturan untuk melarang anak didik merokok. Bahkan, tidak jarang bapak dan ibu guru memberikan penjelasan tentang kerugian-kerugian yang didapat jika kita menerapkan gaya hidup tidak sehat, misalnya kebiasaan merokok.
Kenikmatan Sesaat, Kerugian Selamanya
Dalam hal ini, kita tidak dapat memungkiri bahwa gaya hidup sehat seharusnya ditanamkan sejak dini kepada para pelajar. Hal ini karena tujuan dan manfaat hidup sehat sangatlah jelas bagi kita. Jika kita sehat, maka hidup sangat membahagiakan diri. Tetapi, ketika penyakitmerongrong tubuh kita, maka segala kenikmatan hidup tidak dapat kita konsumsi.
Banyak anak, khususnya pelajar yang memburu kenikmatan sesaat dan melupakan kenikmatan sepanjang  hidupnya. Bahwa kesehatanmerupakan kenikmatan yang tiada tara nilainya. Dan, untuk mengkondisikan hal tersebut, maka salah satu caranya adalah menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita.
Gaya hidup sehat memang merupakan salah satu cara untuk menghindarkan kita dari segala macam pengaruh kehidupan ini. Kita ketahui bahwa perubahan pola hidup yang serba global telah menjadikan perubahan pada setiap aspek kehidupan. Termasuk dalam hal ini pola kehidupan pelajar.
Para pelajar kita sekarang ini ternyata pemikirannya tidak hanya terfokus pada kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Mereka ternyata juga terpengaruh oleh perubahan pola yang terjadi dalam kehidupan masyarakatnya. Mereka tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak terbawa arus perubahan global, khususnya dampak negatif yang ada.
Perubahan Gaya Hidup Masyarakat
Banyak pengalaman yang mengajarkan kepada kita betapa pola hidup tidak sehat memang sangat merugikan kita. Ada banyak kenikmatan yang tidak dapat kita miliki setelah kita terjebak pada kenikmatan semu duniawi. Dan, hal ini banyak dialami oleh anak muda, pelajar. Sebab, mereka masih dalam taraf pencarian jati diri.
Memang, gaya hidup para pelajar kita saat ini sangat berbeda dengan dengan gaya hidup pelajar jaman dahulu. Hal ini karena tingkat pengaruh kehidupan yang berbeda. Pelajar jaman dahulu tidak begitu terjebak dalam gaya hidup tidak sehat,sebab pada saat itu pengaruhnya tidak sebesar sekarang.
Misalnya pada aspek rokok. Jaman dahulu, rokok memang sudah ada, tetapi eksploitasi iklannya tidak seperti sekarang ini. Jaman dahulu keberadaan rokok tidak begitu gampang dikonsumsi pelajar, sebab mereka tidak mengetahui secara pasti dimana dan bagaimana hal itu dilakukan. Pola pemikiran mereka lebih terpusat pada bagaimana menyelesaikan masa pendidikan sebaik-baiknya dan berhasil.
Langkah Preventif Lebih Baik dari Kuratif
Jika kita memperhatikan kondisi ini, tentunya sangat membahayakan eksistensi pelajar sebagai sumber daya manusia bangsa ini. Jika mereka dibiarkan terjebak pada kondisi negatif seperti ini, dikhawatirkan pada saatnya nanti mereka kehilangan jati diri.
Kebiasaan merokok di kalangan pelajar memang sudah saatnya mendapatkan perhatian ekstra. Hal ini terkait dengan ancamankesehatan yang semakin menurun. Bahwa, seperti kita ketahui bersama, merokok itu menyebabkan banyak kerugian, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Oleh karena itulah, maka sudah saatnya kita mencanangkan perangterhadap kebiasaan merokok di kalangan pelajar. Dan, itu artinya semua pihak harus saling membantu melaksanakan program ini. Kita harus mulai menerapkan peraturan yang ketat atas kebiasaan negatif anak didik kita.
Bahwa tindakan preventif jauh lebih baik daripada tindakan kuratif. Dan, dalam dunia pendidikan, tindakan preventif merupakan konsep dasar untuk setiap prosesnya. Kita perlu menyadari bahwa proses pendidikanmemang merupakan langkah preventif dimana kita mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan lebih baik.
Larangan merokok seharus ditegaskan sebelum anak-anak merokok!

Kesimpulan :
            Banyak para kalangan remaja, khususnya pelajar yang sudah banyak merokok dan sudah bukan hal yang biasa lagi buat para kalangan remaja. Sebaiknya kebiasaan ini harus di cegah untuk kebaikan masa depan dan kesehatan.

BUDAYA BERPAKAIAN ZAMAN SEKARANG

Budaya asing yang masuk ke indonesia membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan generasi muda saat ini.Tidak semua budaya asing membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.              

Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk, tindak kriminal, narkoba,tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa pengaruh budaya asing.            

Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.            

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.            

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.            

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.            

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?            

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.            

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasion alisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
 5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.        
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Kesimpulan :
            Kebudayaan berpakaian bangsa Indonesia sangatlah berbeda dengan bangsa asing, tetapi kebudayaan bangsa asing telah mempengaruhi bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sudah tidak mengindahkan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia, yang dimana kebudayaan berpakaian bangsa Indonesia sangatlah tertutup dan rapih.